Cerita Banu Mudik Makin Mudah dengan Layanan Transaksi Digital

Cerita Banu Mudik Makin

Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah merupakan kampung halaman Banu Itsar (24). Tepat Pukul 17.00 WIB Banu baru tiba di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Untuk sampai ke tanah kelahirannya Banu harus melewati 8 jam perjalanan lagi, setelah menjalani 1,5 jam perjalanan dari Kota Cimahi. Waktu sore, dipilih Banu untuk mudik karena tidak ingin kepanasan di perjalanan.

Agar tidak mogok saat di perjalanan, Banu harus mengisi bahan bakar minyak (BBM) sepeda motornya dulu. Bahan bakar jenis pertamax dipilih Banu saat mengisi BBM di salah satu SPBU milik Pertamina yang ada di Jalan Raya Nagreg.

Banu mengisi BBM dengan nominal Rp 50 ribu untuk motor metik miliknya. Usai BBM dimasukkan ke tangki bensin motornya, Banu lalu membayarnya. Bukan uang cash yang diberikan Banu kepada petugas SPBU, tapi Banu mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi BRImo.

Petugas SPBU pun mengeluarkan mesin Electronic Data Capture (EDC) BRI dan barcode pembayaran tampil di layar EDC tersebut dan Banu pun mengarahkan ponselnya ke barcode itu dan transaksi pembelian bahan bakar pun berhasil.

gmfkppijabar.com berkesempatan berbincang dengan Banu, transaksi digital dipilih Banu saat membeli BBM agar lebih simple, apalagi saat bepergian atau melakukan perjalanan.

“Simple saja, sudah menjadi kebiasaan,” kata Banu, Selasa, 9 April 2024.

Banu menyebut, tak hanya membeli BBM, membeli makanan, berbelanja ke minimarket hingga supermarket hingga transaksi lainnya menurut Banu sudah menggunakan transaksi digital.

“Berobat ke rumah sakit dan membeli obat di apotek saja sekarang sudah menggunakan transaksi digital,” ujar Banu.

Apalagi saat melakukan perjalanan mudik, menurut Banu transaksi digital cocok sekali digunakan. “Cocok sekali, apalagi sekarang toko-toko di rest area sudah pakai QRIS, jadi transaksi lebih enak,” ucap Banu.

Banu menyebut, transaksi digital menjadi kebiasaan baru. Hal itu harus diikuti banyak orang agar transaksi lebih aman. “Lebih aman karena tidak harus membawa uang cash,” ujarnya.

Tak hanya Banu, kemudahan transaksi digital juga dirasakan oleh Susan (34) yang merupakan pemudik asal Tasikmalaya. Menurut Susan, dia harus mengisi BBM di Nagreg setelah melakukan 4 jam perjalanan dari Purwakarta.

“Mudik ke Singaparna dari Purwakarta, iya isi bensin dulu. Kebetulan saya pakai QRIS, memang efektif sekarang kalau pakai transaksi digital,” ujar Susan kepada gmfkppijabar.com.

Sudan juga mengamini, tak hanya membeli bahan bakar, transaksi pembelian lainnya dia juga sudah gunakan transaksi digital. “Semuanya, pokoknya yang ada QRIS, bayarnya pakai QRIS, saya udah jarang bawa uang banyak malah,” tambah Susan.

1 Juta Transaksi Digital Per Hari

Pemudik manfaatkan transaksi digital saat melakukan mudik dari Jawa Barat ke Jawa Tengah. Foto: Wisma Putra/gmfkppijabar.com

Sales Area Manager Retail Pertamina Bandung Sindhu Priyo Windoko mengatakan, di momen mudik Lebaran ini banyak pemudik yang menggunakan transaksi saat membeli BBM.

“Transaksi digital bisa kita nikmati, kita juga harapkan konsumen gunakan Aplikasi MyPertamina, ini transaksi non tunai. Di samping itu setiap SPBU sudah dilengkapi EDC,” kata Sindhu di Bandung.

Sindhu menjelaskan, transaksi menggunakan EDC sama seperti saat bertransaksi di supermarket atau minimarket.

“Per hari transaksi kita dengan transaksi digital seluruh wilayah Bandung sekitar 1 juta,” ujarnya.

Menurut Sindhu, dengan transaksi digital pemudik yang melakukan pembelian BBM lebih dimudahkan. “Dengan transaksi digital, kita harapkan transaksi lebih cepat, pemudik tidak perlu gunakan uang tunai dan operator tidak harus cari uang kembalian,” jelasnya.

“Transaksi pas, kembaliannya juga pas, sesuai dengan nominal yang harus dikeluarkan. Untuk EDC Bank BUMN danlainnya,” tambahnya.

Salah satu petugas SPBU bernama Siska (24) mengatakan, dengan transaksi digital, dia bisa lebih cepat melayani pembeli BBM.

“Buat yang transaksi menggunakan digital banyak, transaksi sampai Rp 1 juta, bisa lebih,” ujarnya.

Untuk transaksi yang menggunakan EDC BRI, Siska menyebut bisa menggunakan Kartu ATM, BRIZZI atau Aplikasi BRImo.

“Lebih cepat, ada yang digesek, dimasukan chip, atau scan QRIS, bisa juga kalau pakai BRIZZI tinggal di tap aja,” ujarnya.

adiwarno.com

Siska menambahkan, untuk yang melakukan transaksi digital di SPBU beragam, ada yang dari mulai orangtua hingga anak muda juga banyak menurutnya.

“Anak muda ada, orang tua ada, sudah banyak. Mereka melakukan transaksi digital selain lebih cepat, lebih aman juga,” tuturnya.

Pandangan Pengamat Tentang Transaksi Digital di Indonesia

Kepala Lab Robotics Artificial Intelligence and Digital Image (RAID) Universitas Padjadjaran Dr. Asep Sholahuddin MT mengatakan, Indonesia harus belajar ke China untuk perbandingan transaksi digital. Menurut Asep, di China setiap transaksi sudah gunakan transaksi digital.

“Transaksi digital lebih praktis, enggak pakai kembalian, di Cina gak ada cash sudah digital semua,” kata Asep dihubungi gmfkppijabar.com via sambungan telepon.

Tak hanya supermarket, swalayan, minimarket, kafe hingga resto. Menurutnya, pedagang hingga UMKM juga harus mulai gunakan transaksi digital.

“Kalau di kita masih banyak cash, seharusnya semuanya harus mulai kaya penjual bakso, cendol, semuanya pakai nanti bayarnya pakai QRIS. Harusnya mah, tahun kemarin tuh udah dimulai,” tuturnya.

Mengapa setiap transaksi menurut Asep harus gunakan digital, karena seperti pembayaran seperti tol atau parkir juga saat ini sudah gunakan transaksi digital.

“Bayat E-tol, bayar parkir. Di Jakarta kebanyakan sudah banyak yang pakai transaksi digital ya, karena selain cepat, dari segi kemanan menguntungkan,” ujar Asep.

Merchant BRI Mudahkan Transkasi

Regional CEO BRI Bandung Sadmiadi mengatakan, banyak manfaat transaksi digital dengan menggunakan merchant BRI. Menurutnya, transaksi digital lebih kekinian karena dapat menerima pembayaran secara cashless melalui EDC atau QRIS.

Tak hanya baik bagi nasabah BRI, transaksi digital dengan merchant BRI juga baik bagi nasabah bank lain.

“Berikan rasa aman dalam memperoleh pembayaran karena dapat menghindari pembayaran uang palsu dan lebih mudah dalam mengelola keuangan karena pembayaran secara cashless,” terang Sadmiadi.

Sadmiadi mengungkapkan, transaksi digital dengan merchant BRI lebih simple karena tidak perlu menyiapkan uang kembalian dan tidak perlu repot ke bank untuk menabung karena pembayaran langsung masuk rekening.

Selain itu, manfaat untuk konsumen, lebih banyak memberikan pilihan pembayaran, lebih simple karena tidak perlu membayar dengan uang cash, pembayaran menggunakan kartu atau scan barcode QRIS.

“Selain itu, transaksi pembelian menjadi kekinian dan konsumen khususnya konsumen nasabah BRI dapat menikmati program promo dari merchant kerjasama BRI,” tambahnya.

Saat ini di Jawa Barat pemegang kartu BRI mencapai 7,4 juta. Sadmiadi menilai, transaksi dengan menggunakan merchant akan lebih efisien jika kartu BRI ditransaksikan pada EDC BRI. “Untuk pelaku usaha yang sudah memanfaatkan fasilitas merchant BRI lebih dari 400 ribu di Jawa Barat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *